Kiprah Polban di Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-10

Karya mahasiswa bersama Tim Pengembangan Otomotif Polban dalam rancang bangun mobil listrik.

0
3015

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Artikel kali ini membagikan pengalaman tim Polban dalam membangun mobil listrik untuk diikut sertakan dalam KMLI ke X tahun 2018. Mobil ini dibangun dan dikerjakan oleh mahasiswa. Tim terdiri dari mahasiswa lintas jurusan yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Administrasi Niaga dengan pembimbing Bapak Undiana Bambang, diketuai oleh Amirul Siddiq Mirza (D4-TPKM 2016) dan driver Rizal Fauzuddin Noor Ramdhani (D4-TPKM 2016). Masing-masing mahasiswa mengerjakan tugas sesuai bidangnya. Mahasiswa Jurusan Teknik mesin merancang sistem mekanik, mahasiswa Teknik elektro merancang sistem kelistrikan dan mahasiswa Administrasi Niaga mengurus surat menyurat serta membuat anggaran belanja.

Apa itu KMLI?

KMLI (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia) adalah suatu event berbasis kompetisi yang diadakan oleh Politeknik Negeri Bandung untuk para mahasiswa Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Kompetisi ini diadakan secara rutin setiap tahun di Politeknik Negeri Bandung dengan peserta lebih dari 20 perguruan tinggi.  Kompetisi ini merupakan kompetisi yang sangat bergengsi karena dalam kompetisi ini seluruh mahasiswa ditantang untuk membuat sebuah purwarupa mobil listrik yang diuji dalam beberapa kategori perlombaan yaitu, kecepatan, efisiensi, pengereman, uji tanjak, dan akselerasi. Event ini juga sangat berarti karena merupakan kompetisi nasional Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang diprakarsai dan diadakan secara mandiri oleh Politeknik Negeri Bandung.

Proses Pengerjaan Mobil

DISAIN

Mobil ini adalah mobil baru yang dibangun mulai dari nol, dan dirancang oleh mahasiswa, tentunya disertai konsultasi dengan dosen pembimbing mobil listrik polban. Proses perancangan mobil ini menghabiskan waktu sekitar 3 bulan, untuk mendapatkan desain rangka yang kokoh dan sistem mekanik yang baik. Disain dilakukan dengan menggunakan CATIA V5 R19. Rangka mobil ini dirancang mengacu pada disain mobil FSAE (Formula Society of Automotive Engineers) hanya saja berukuran lebih kecil.  Karena target utama adalah keringanan dan kelincahan mobil ini dalam bermanufer.

Tampak Samping Mobil
Tampak Atas Mobil

Selain disain mobil secara umum, terdapat perancangan sistem kelistrikan yang dilakukan oleh 5 orang mahasiswa dari Teknik Otomasi Industri, Telekomunikasi dan Elektronika. Seluruh pengerjaan dilakukan di Laboratorium Politeknik Negeri Bandung, dengan disertai konsultasi Bersama pembimbing dari jurusan Teknik Elektro yaitu ibu Endang Darwati.

Drafting Assembly
Sisem Instalasi Kelistrikan

Dalam tahap perancangan ini dibuat juga gambar kerja semua komponen yang dibuat untuk dokumen, dan mempermudah penyelesaian masalah ketika terjadi permasalahan.

MANUFAKTUR

Proses manufaktur dari komponen yang digunakan untuk mobil ini mayoritas dibuat secara mandiri oleh mahasiswa, karena dalam perkuliahan sudah diajarkan proses permesinan dan fabrikasi yang sangat mendukung dalam pembuatan mobil ini.

Namun walaupun sudah belajar, bukan berarti tidak menemui kendala, contohnya dalam mendisain sebuah komponen yang terlihat mudah, namun sering kali tidak terpikirkan tentang aspek pembuatan dari komponen tersebut, sehingga kendala ditemui. Proses inilah yang menjadi pelajaran bagi semua anggota tim.

Diskusi Mahasiswa

Selain itu, dalam pembuatan rangka kami dibantu oleh sebuah workshop yang bernama Alphalab di daerah Jatihandap Kota Bandung. Di sana kami dibantu membuat sekaligus belajar bagaimana cara pembuatan dan pengelasan rangka sesuai desain yang kami buat. Serta dibantu melakukan pemilihan material rangka yang tepat.

ASSEMBLY

Setelah pembuatan komponen, dilanjutkan dengan tahap assembly. Tahap assembly dilakukan dalam waktu 1 bulan, waktu yang cukup lama karena banyak kendala yang tidak terduga. Contohnya adanya kesalahan pada ukuran yang melebihi toleransi yang diizinkan yang akhirnya mempengaruhi sistem yang lain.

Selain itu sering kali ditemukan alam disain yang diperkirakan tinggal pasang saja, namun ketika di-assembly ternyata cukup sulit. Namun dengan kesabaran dan konsultasi lebih lanjut dengan tim dan pembimbing semua masalah yang ada dapat diseelesaikan dengan baik, dan mobil yang kami bangun jadi H-10 menuju kompetisi dilaksanakan.

Pengujian dan Troubleshooting

Ketika mobil sudah ter-assembly secara menyeluruh waktunya melakukan troubleshooting dan pengujian, dalam hal ini menguji mobil dalam segala situasi ketika balap, semua kategori diuji coba. Namun agak sulit ketika melakukan pengujian kecepatan karena lintasan sulit untuk digunakan secara menyeluruh karena lintasan memutari komplek kampus yang masih banyak warga polban yang beraktifitas.

Dari hasil troubleshooting dan pengujian kami berhasil menemukan beberapa kegagalan, salah satunya adalah poros spline yang menghubungkan antara motor listrik dengan Universal Joint mengalami keausan.

 Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengujian sebelum melakukan eksekusi itu sangat di perlukan, sehingga kendala saat eksekusi dapat diminimalisir.

Spesifikasi Mobil

Ini adalah hasil mobil yang sudah dibuat selama ± 4 bulan, memang terdapat perbedaan mencolok pada body, karena awalnya direncana kan menggunakan body berbahan fiber, namun karena terbatasnya pengalaman dalam pembuatan body menggunakan fiber, membuat tim mengubah rencana menggunakan plat ketebalan 0.5 mm sebagai body untuk mobil. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari mobil listrik tim Polban.

Hari-H Kompetisi

Hari yang ditunggu pun tiba, dimana terdapat tiga hari untuk melakukan kompetisi, mulai dari pengereman dan akselerasi, daya tanjak, kecepatan, efisiensi, dan slalom. Di dalam paddock tim berusaha menyusun strategi yang tepat untuk mengikuti semua kategori yang ada. Dan berikut dokumentasi ketika kompetisi berlangsung.

Membawa mobil menuju sirkuit
Uji Slalom
Uji Daya Tanjak
Diskusi Bersama Pembimbing
Foto Bersama Pembimbing
Uji Kecepatan (Race)
Diskusi Bersama Alumni
Menunggu Race Dimulai
Foto Bersama Tim dan Panitia

Hasil Kompetisi

Pada kompetisi kali ini Polban masih gagal untuk menjuarai salah satu kategori yang di lombakan, karena mungkin masih banyak kekurangan yang harus ditingkatkan. Mengingat ini adalah mobil baru, maka masih banyak pengembangan dan perbaikan yang dilakukan oleh penerus Tim Pengembangan Otomotif Polban, terutama tim P-ELCAR (Polban Electric Car).

Ketika pengujian kecepatan, Polban memiliki peluang besar untuk mendapat podium, namun hal yang tidak diinginkan pun terjadi karena adanya masalah pada jari-jari roda belakang sebalah kiri mobil. Dan pada saat itu pula mobil Polban mengalami tabrakan dengan mobil Universitas Ssriwijaya, sehingga waktu yang ditempuh cukup lama. Namun mobil masih mampu untuk finish di posisi 3 pada race tersebut. Tetapi pada race 2 dan race 3 ternyata ada mobil yang waktunya lebih cepat sehingga posisi 3 kami tergeser oleh waktu dari 2 mobil yang ada pada race 2 dan 3.

Untuk kategori lain memang masih banyak yang harus ditingkatkan, seperti pengereman dan distribusi beban pada mobil yang masih kurang baik yang terlalu terpusat di belakang sehingga mobil masih berat untuk berakselerasi dan melakukan uji tanjak.

Namun kami berhasil memenangkan juara kategori khusus, yaitu sebagai tim terfavorit dalam KMLI ke X ini.

Anggota Tim P-ELCAR Politeknik Negeri Bandung

Kesan-kesan tim mobil listrik polban

Selama pembuatan mobil banyak pelajaran yang didapatkan. Kita harus bisa bekerja secara disiplin, tepat waktu, teliti, kreatif dalam menyelesaikan sebuah masalah, dan yang terpenting adalah bekerja sama dalam tim. Karena menyatukan semua pikiran dan pendapat dari seluruh anggota memerlukan sebuah usaha khusus untuk kita, agar setiap orang merasa dihargai pendapatnya. Selain itu dalam hal ini kita banyak mengambil pelajaran dan pengalaman dalam bidang otomotif terutama mobil listrik, meskipun yang kita garap kali ini masih berupa prototype, namun bagi kami ini sangat memberikan modal untuk kami gunakan di masa depan.

Dan yang tidak kalah penting adalah, pembimbing kami Bapak Undiana Bambang, selalu mengajarkan, “Jangan jadikan kemenangan itu menjadi sebuah target, kalau seperti itu kita bisa melakukan apa saja untuk menang baik yang fair atau tidak. tapi yang terpenting pelajaran dan pengalaman apa yang dapat kita ambil dari sebuah kompetisi dan mendapatkan ilmu baru untuk kita gunakan di kemudian hari.

Cukup Sekian sharing pengalaman kami dalam mengikuti kompetisi mobil listrik ini, dan semoga artikel ini bermanfaat, doakan tim kami agar bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan almamater di kompetisi-kompetisi selanjutnya, aamiinn…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here