Sebuah jembatan yang membentang di Sungai Delaware yang menghubungkan Kota New Jersey Turnpike dengan Kota Pennsylvania Turnpike tiba-tiba ditutup awal tahun ini karena inspektur jembatan di lapangan menemukan defisiensi struktural yang parah. Peralatan baru Mixed Reality (VR:Virtual Reality) bisa mengubah semua itu, daripada bekerja di lapangan, insinyur atau inspektor akan dapat melihat jembatan dari jarak jauh melalui visual headpiece untuk mengidentifikasi masalah atau berkolaborasi dengan pekerja di lapangan secara real time. Menggunakan alat Mixed Reality, insinyur disiplin lain juga dapat bekerja dalam kontek yang berbeda sebagai alat dalam proses perancangan.
Komputasi Holograf merupakan gamechanger, dan Microsoft’s Hololens merupakan pelopor dalam bidang ini. Alat ini adalah alat yang dapat dipakai (wearable) dan bekerja pada sistem operasi Windows 10 yang khusus. Dengan alat ini, pengguna dapat berinteraksi dengan hologram 3D yang dihasilkan oleh perangkat lain dan menghasilkan gambar 3D yang seolah hadir di tempat pengguna. Pengguna dapat berinteraksi dengan hologram melalui gerakan tubuh, melihat dan perintah suara.

Sebagai akibat kemajuan pemodelan 3D, para insinyur dan peneliti terus mengembangkan metoda untuk menampilkannya dalam bentuk 2D di layar komputer. Perkembangan VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality) telah mengerucutkan dalam satu titik temu. Dengan menggunakan headsets, program VR membawa pengguna dalam situasi tanpa sadar menghadirkan dunia fisik di sekitarnya. Sedangkan AR meningkatkan kemampuan untuk menampilkan informasi digital di atas kemampuan penglihatan.
Insinyur sipil, insinyur manufaktur dan lainnya telah menggunakan VR untuk merancang hal-hal seperti gedung dan mobil yang ditampilkan pada layar monitor atau layar proyektor. Perusahaan telah berinvestasi dalam teknologi CAVE, di mana tim desain dapat melihat gambar secara virtual yang diproyeksikan pada dinding ruangan dan membuat perubahan desain. Hal ini dapat mengurangi biaya pada model fisik dan mempercepat desain.
Hololens meningkatkan kinerja pada bidang ini, memungkinkan mobilitas pengguna dan kemampuan untuk berkolaborasi jarak jauh. Tidak seperti VR, Holonens memproyeksikan gambar ke lensa di mana mereka dianggap ada bersama-sama dengan unsur-unsur dunia nyata. Gambar yang interaktif; menggunakan perintah suara atau tangan, pengguna dapat mengubah gambar, atau lapisan ekstrak dari dalam sebuah objek.

“Sebagai prestasi teknis, sejauh ini, ini adalah yang terbaik,” kata Ioannis Brilakis, direktur Laboratorium IT Konstruksi di University of Cambridge, UK . Brilakis dan timnya bekerja dengan Trimble untuk mengembangkan dua aplikasi Hololens untuk industri rekayasa / konstruksi. Sementara insinyur telah menguasai teknologi seperti Building Information System (BIM) dan lainnya, tetapi kontraktor dan lainnya lambat untuk mengadopsi teknologi baru. Inilah perubahan dan kecepatan katanya.
Sumber: www.asme.org